Home » Berita, Jogja » BPBD Sleman Anggarkan Rp100 Juta Beli EWS

Siaga Bencana

BPBD Sleman Anggarkan Rp100 Juta Beli EWS



Beritajogja - Dari data RKPD dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan 2013, Kabupaten Sleman memunyai dua daerah rawan longsor. Adapun dua kawasan rawan longsor di Sleman di Kecamatan Gamping dan Prambanan. Dua kawasan tersebut memiliki luas kurang lebih 3.303 ha. Kendati demikian ketersediaan Early Warning System (EWS) untuk kedua daerah tersebut belum memadai.

istimewa

Untuk itu pihak BPBD akan meminta anggaran sebesar Rp100 juta untuk membeli EWS dan dipasang di dua Kecamatan tersebut. Anggaran nantinya akan diambil dari APBD. Kepala Seksi Mitigasi BPBD Sleman, Joko Lelono mengatakan bahwa harga satu EWS untuk peringatan bencana yang dikirimkan melalui sinyal sekitar Rp50 juta.

“Kalau alat yang berbasis kemasyarakatan atau alat manual murah, sekitar Rp5-Rp10 juta. Kalau yang sinyal, yang kita butuhkan saat ini sekitar Rp50 juta satunya,” terangnya, Jumat (19/12) siang.

Sementara itu Direktur Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM, Djati Mardiatno, membenarkan mahalnya alat peringatan dini bencana tersebut. Harga terakhir yang dicek Djati berkisar Rp50-Rp85 juta. Meski demikian Djati mengingatkan pentingnya EWS di sejumlah tempat yang rawan bencana.

“Dengan EWS itu kita bisa tahu adanya pergerakkan tanah. Longsor itu umumnya tidak terjadi mendadak,’brukk’ begitu saja, tapi ada proses. EWS mengirimkan sinyal adanya pergerakkan tanah yang membahayakan,” jelasnya.