Underpass Jombor
Underpass Jombor Dihantui Dua Masalah Besar
Beritajogja - Menjelang berakhirnya tahun 2014, proyek Underpass Jombor akan segera dioperasikan. Pengoperasian tersebut dilakukan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di simpang empat Jombor saat libur Natal 2014 dan Tahun Baru 2015.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) wilayah Jogjakarta, Santoso mengatakan bahwa pembangunan underpass Jombor sudah mendekati tahap akhir. Menurutnya, underpass tersebut sudah bisa dioperasikan pada H-7 Natal 2014.
“H-7 Natal sudah bisa dilintasi kendaraan. Pengguna kendaraan dari arah barat seperti Purworejo yang akan ke arah timur akan menggunakan underpass. Sedangkan dari arah timur atau Solo yang akan ke barat tetap menggunakan jalan lama,” jelas Santosa.
Kendati ditargetkan sebelum natal dioperasikan, masih terdapat sejumlah kendala. Salah satunya dari warga yang menolak adanya pembebasan lahan. Hal ini dikomentari oleh Rani Sjamsari, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Alam dan Mineral Jogjakarta. Rani membenarkan bahwa hingga saat ini masih ada sejumlah warga yang menolak pembebasan lahan di sekitar Jombor.
19 bidang tanah tersebut memiliki luas 2.079 meter persegi. Bidang tanah yang belum dibebaskan terdiri dari 855 meter persegi lahan di sisi timur Jalan Magelang milik 13 warga, 190 meter persegi lahan di sisi barat Jalan Magelang milik enam warga. Untuk itu pihaknya akan segera melakukan pendekatan agar warga mau mengerti dan bekerjasama dengan pemerintah.Kami sendiri targetkan 2015 persoalan pembebasan lahan ini sudah selesai. Kalau memang warga nggak mau dan terus menolak, hal ini bakal dilimpahkan ke pengadilan,” jelasnya, Senin (8/12).