Sesepuh Suporter Sleman Meninggal
Alm. Wahyu di Mata Sahabat
Beritajogja - Sesepuh suporter PSS Sleman, H.Trimurti Wahyu Wibowo, ST meninggal dunia, Sabtu (17/1) pagi di RSUP Sardjito Jogjakarta. Wahyu meninggal setelah sekian lama mengidap penyakit Spinterpyrolus atau penyumbatan saluran pencernaan dari lambung ke usus.
Arif Juli Wibowo, teman dekat almarhum menceritakan bagaimana kondisi sahabatnya itu selama beberapa bulan terakhir. Arif ingat betul bagaimana sahabatnya itu adalah orang yang sangat kuat. Ketika Almarhum kembali dari sebuah RS di Bogor, ia sendiri yang menjemputnya lalu mengantarnya ke rumah.
Sepanjang perjalanan pulang, Wahyu tak pernah mengeluh sakit. Ia bahkan ingin selalu berada di tengah-tengah suporter dan kembali memberikan semangat juang pada PSS Sleman. Arif juga selalu menemaninya dan banyak menanyakan kondisinya pada tim dokter di Bethesda kemudian Sardjito.
“Almarhum sudah lama terkena Spinterpyrolus. Sudah beberapa kali bolak-balik RS, sampai ke Bogor. Waktu pulang dari Bogor saya yang jemput lalu kita bawa ke Bethesda dan Sardjito,” ceritanya.
Lebih lanjut Arif menceritakan bahwa tim dokter hendak melakukan operasi. Namun, kondisi fisik Wahyu belum memungkinkan. Tiap hari dirinya dan sejumlah suporter menunggui dan menyemangati Wahyu terus agar kondisinya membaik. “Tapi Tuhan berkehendak lain. Kita kehilangan satu sosok besar dalam persepakbolaan Sleman,” katanya.
Sukidi Cakrasuwingnya, yang biasa disapa Mbah Kidi, sesepuh PSS Sleman, mengatakan bahwa Wahyu adalah sosok yang patut ditiru. Semangatnya untuk selalu berada di tengah-tengah suporter dan berjuang agar selalu bisa di posisi itu patut ditiru. “Kita kehilangan sosok yang benar-benar sangat bisa mendekatkan suporter,” cerita Mbah Kidi.
Saat disemayamkan di rumah duka, ribuan suporter, tak hanya Sleman saja berdatangan dan memberikan pernghormatan terakhir bagi Wahyu. Bahkan Marjono, eks pemain PSIM Jogja juga datang. Karangan bunga tanda duka cita pun terus berdatangan. Tidak hanya dari kelompok suporter klub bola lokal saja, namun juga keluarga dan personal.
“Ini menandakan bahwa beliau sangat dicintai oleh masyarakat ,” tambah Mbah Kidi.