Home » Gaya Hidup, Tips » Tips Jadi Tong Sampah yang Menyenangkan

Tips

Tips Jadi Tong Sampah yang Menyenangkan



Dokumen Vemale

Kalau tidak ada bahu untuk bersandar, kata Habibie, masih ada lantai untuk bersujud. Begitulah manusia, selalu membutuhkan tempat untuk bercerita. Butuh tempat untuk menumpahkan kesal, tangis, pedih, luka, bahkan tawa pada manusia lainnya atau pada Tuhan masing-masing.

Dalam kerangka pemikiran tasawuf, manusia selalu berhubungan dengan Tuhan. Ketika bangun tidur hingga kembali tidur, manusia selalu berhubungan dengan Tuhan. Pun saat menyujud, ke gereja, wihara, pura, klenteng, dan lain sebagainya, manusia selalu curhat pada Tuhan. Begitu juga dalam lingkup sosial, ada waktu di mana manusia butuh manusia lain yang dipercayainya sebagai “tong sampah” untuk melegakan perasaannya.

Bagaimana sikap salah satu dari kita ketika dijadikan tempat bersandar teman, sahabat, atau pacar menjadi semacam indikator kedewasaan dalam penyelesaian masalah. Berikut ini adalah tips apa yang harus dilakukan ketika menjadi tempat curhat seseorang.

Jangan Pernah Menyalahkan

Jangan pernah menyalahkan meskipun apa yang dilakukannya salah. Misalnya saja ketika ia bercerita bahwa ia sudah ML dengan pasangan lalu menyesal, kemudian ia minta penilaian Anda tentang hal itu. Jangan pernah mengatakan bahwa ia salah. Sebab ketika Anda menyalahkan, beban psikis yang ditanggungnya akan bertambah berat.

Menjadi Pendengar yang Baik

Ada tipikal orang yang ketika bercerita secara pribadi tidak ingin mendegar solusi. Ia hanya ingin bercerita, menumpahkan emosi lalu selesai. Jadilah pendengar yang baik dengan seolah-olah ikut masuk dalam emosi yang ia keluarkan ketika bercerita.

Beri Contoh Kasus

Beri contoh kasus atau dengan analogi ketika Anda diminta memberikan solusi pada teman curhat. Misalnya pada teman yang bercerita tentang ketakutan dirinya untuk menikah, berilah contoh kawan yang sudah menikah atau yang mampu mengatasi persoalan yang ditakutkan teman curhat Anda. Ini lumayan efektif ketika menghadapi teman curhat yang meminta solusi namun selalu memakai kata “tapi” ketika mendengar solusi yang Anda tawarkan.

Fasilitasi Tangis/Tawa

Anda harus siap dengan segala kemungkinan ketika mendengarkan teman curhat. Misalnya saja Anda mendapati ia akan menangis, segera saja dekap atau sediakan tisu untuknya. Bisa juga Anda mengajaknya keliling kota, lalu membiarkan ia menangis saat diajak berkendara. Begitu juga ketika ia tengah bahagia, tambah saja kebahagiaannya dengan mengajaknya ngopi atau ke tempat yang ia sukai.

Facebook Twitter Share on Google+