Jogja Kita
Ramai-ramai Berdoa untuk Bangsa dalam Selasa Sastra #9
Pembukaan Selasa Satra #9 di Omah Petroek, Wonorejo,Pakem, Sleman langsung menyentak lewat sejumlah performa apik sejumlah sastrawan. Malam itu, Rabu (16/9) disajikan pembacaan puisi yang tersaji dalam delapan babak. Pembacaan puisi sesekali juga disertai dengan lantunan musik yang menambah hikmad suasana malam di kaki pegunungan.
Tema besar yang diangkat kali ini adalah Doa untuk Bangsa. Isu mengenai perdamaian, kerukunan, kearifan, disinggung habis-habisan. Seperti halnya Nasirun yang melantunkan Shalawatan dengan komodifikasi syair:
“Gusti kula nyuwun pangapura.. dosanipun tiyang Islam.. dosa nipun tiyang Kristen.. dosanipun tiyang Hindu..”
Berbeda dengan Nasirun, penyair jenaka Joko Pinurbo, memilih untuk membacakan puisi Durachman, dan Mangunwijaya pada kesempatannya. Figur yang diangkat di dalam puisi ini tentunya lekat dengan predikat negarawan yang juga sosok pemimpin umat.
“Pertunjukan yang baik, tempatnya juga menarik. Saya kira ini patut untuk diapresiasi,” ungkap Sindhunata yang pada malam itu juga berkesempatan melakukan pembacaan puisi.
Seniman dan sastrawan lain yang terlibat diantaranya Imam Budi Santosa, Heri Dono, Sisit Tanah, Kyai Masru, Kyai Maman, Wahono, Anindija Puspita, Muhamad Shodiq, Kinanti Sekar Rahina, Faisal kamandobat, Banu Rakaibadiga, Jimmy mahardika dan Feri Ludiyanto.