Kampus
Arsitek UGM Temukan Teknik Bikin Rumah Adem Tanpa AC
Salah satu alasan suhu ruangan dalam rumah menjadi panas adalah pemakaian batako sebagai dinding. Sebab, sifat bahan beton batako mudah menyimpan panas yang mengakibatkan atmosfer dalam ruang panas dan lembab akibat radiasi panas yang dipancarkan. Bahan batako juga bersifat masif sehingga tidak tembus angin.
Meski demikian, batako masih kerap digunakan sebagai bahan pembuat rumah karena memiliki sifat lain: ekonomis. Berawal dari sini, arsitek UGM, Dr.Ing. Ir. E. Pradipto mengembangkan batako agar tidak lagi menyerap panas dan mudah tembus angin. Batako bergelombang namanya. Ide itu terinspirasi oleh sistem kerja dinding gedhek atau anyaman bambu yang biasa digunakan untuk dinding rumah tradisional.
“Kuncinya ada di angin. Jadi, bagaimana kita manfaatkan angin sebanyak-banyaknya agar bisa menerobos dinding. Gedhek ini kan disusun dari bambu yang dianyam sehingga ada rongga-rongga antaranyamannya, tidak tertutup rapat. Melalui rongga ini, angin bisa menerobos masuk ke rumah,” paparnya.
Dengan mengembangkan batako berbentuk melengkung atau bergelombang, angin diharapkan dapat menerobos ke dalam rumah. Bentuk batako yang melengkung memungkinkan susunan batako membentuk lubang tembus angin. Menurut Pradipto, dengan menggunakan batako gedhek dalam pembuatan rumah atau bangunan dapat menekan anggaran pembangunan rumah. Ia memperkirakan biaya bisa ditekan sampai dengan 30 persen.
“Kalau batako biasa ada tambahan biaya karena harus finishing, sedangkan batako ini tidak usah diplester, bentuknya lengkung-lengkung susah untuk diplester. Selain itu, jika diplester lubang untuk memasukkan angin jadi tertutup,” pungkasnya.