Hukum
Ibu Ervani Menangis Gara-Gara Curhat di Facebook Anaknya Dipenjara
Suparmi, Ibu Ervani menitikan air mata saat bercerita tentang kejadian yang menimpa anak pertamanya tersebut. Suparmi tidak menyangka hanya karena postingan di Facebook anaknya harus berurusan dengan hukum. Menurut Suparmi, selama ini Ervani dikenal sebagai perempuan yang cerdas. Selain itu dia juga perempuan yang tabah meski banyak mendapat cobaan hidup.
“Anak saya itu orangnya cerdas, tabah, meski hidup ya begini tetap tabah, saya sedih karena Facebook jadi begini,” kata Suparmi di kantor LBH Jogja, Jumat (31/10).
Sejak Ervani menerima panggilan dari Polda Jogjakarta, Suparmi mengaku sudah memiliki firasat buruk. Firasat itu terbukti ketika Rabu (29/10) lalu Ervani kembali mendapat panggilan dari Polda untuk pelimpahan berkas ke Kejaksaan Negeri Bantul.
Pagi itu, Suparmi merasa heran kenapa anaknya hingga siang hari masih dirumah, padahal biasanya anaknya sudah berangkat ke binatu yang baru dibukanya.
“Saya tanya, jam segini kok masih di rumah, dijawab siang mau ke Polda, saya tanya lagi, apa belum rampung juga, dijawab belum Mak,” ujar Suparmi menirukan perbincangannya dengan anaknya.
Sore harinya Suparmi menunggu anak dan menantunya dirumah. Namun hingga lepas magrib keduanya tidak juga kunjung pulang. “Saya masih berpikir positif, mungkin langsung ke tempat binatu , tapi sampai jam tujuh malam kok nggak pulang juga,” tutur Suparmi.
Tak lama kemudian, dia melihat suami Ervani, Alfa pulang tapi hanya sendirian. Dia pun langsung menghardik Alfa dan menanyakan keberadaan Ervani. Saat ditanya, Alfa hanya diam dan tidak bisa menjawab. “Saya tanya Alfa malah kayak orang bingung, nggak bisa jawab, setelah bisa jawab, saya nangis karena anak saja sudah di tahan,” kenang Suparmi lalu menitikan air mata.
Ervani sendiri dilaporkan ke Polda pada tanggal 9 Juni 2014 oleh Dias Sarastuti alias Ayas dengan tuduhan pelanggaran undang-undang ITE pasal 27 ayat 3 dan pasal 45, serta UU KUHP pasal 310 dan pasal 311. Saat ini Ervani ditahan di rutan Wirogunan, Jogjakarta.
Berita Terkait
- Kembali Berjualan, Pedagang Klithikan Bebas Retribusi Hingga Akhir November
- Ketua PWI Jogja Minta Kepolisian Usut Suporter yang Intimidasi Wartawan
- Diklat OSIS, MaTsaMa Hasilkan Sejumlah Program Menarik
- 2 November, Anies Baswedan Main ke Jogja
- Demo Mahasiswa Papua Di Jogja Ricuh, TNI: Mereka Bukan Musuh Negara