Komunitas Jogja Darurat Logo ajak Desainer Jogja Sumbang Desain

Kritikan terhadap logo baru Jogja tidak hanya sekedar hujatan semata. Namun juga secara nyata diwujudkan dengan menyumbangkan logo yang lebih representatif pada Bappeda Jogjakarta untuk diusulkan kepada Sri Sultan HB X. Hal itulah yang dilakukan komunitas Jogja Darurat Logo.

Menurut Gepeng nJawani, salah seorang pegiat Jogja Darurat Logo, mereka menggalang dan mengajak para desainer akar rumput untuk menyumbangkan desain logo baru Jogja melalui Facebook. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap kota yang sudah membesarkan mereka.

“Teman-teman desainer akar rumput menyedekahkan designnya melalui facebook di www.facebook.com/jogjadaruratlogo. Sejauh ini sudah ada 30 logo yang terkumpul, mungkin nanti akan bertambah,” kata Gepeng, Minggu (2/11).

Meski demikian Gepeng mengaku yang terpenting bukan logo seperti apa yang nantinya menjadi brand Jogja. Namun dia menekankan apakah logo Jogja akan memberikan kebanggaan kepada warga. Dia berharap untuk ke depannya proses pembuatan logo Jogja ini selalu diinformasikan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat juga memahami dan tahu bagaimana proses logo branding Jogja itu lahir.

Hal serupa juga dilakukan oleh Kreavi, perusahaan di Jakarta yang bergerak di industri kreatif. Mereka mengumpulkan banyak desain logo dari desainer se-Indonesia yang mau menyumbangkan karya mereka untuk logo Jogja. CEO Kreavi, Benny Fajarai mengatakan Jogja bukan lagi menjadi milik warga Jogja saja, tapi banyak orang diluar yang juga merasa memiliki dan ingin berkarya untuk Jogja.

“Saya dari Jakarta, aslinya orang Pontianak, saya ingin berpartisipasi menyumbangkan design dari teman-teman desainer di Indonesia untuk Jogja. Kami meski bukan orang Jogja, tapi juga merasa memiliki kota ini,” ujarnya.