Jogjakarta Anti Korupsi
Jogjakarta Contoh Pencegahan Korupsi Berbasis Keluarga
Daerah Istimewa Jogjakarta akan mengimplementasikan pendidikan dalam keluarga untuk melakukan pencegahan terhadap korupsi. Hal tersebut akan segera dilakukan setelah hari ini, Selasa (20/5) pemda menandatangani kerjasama dengan KPK RI untuk menjalankan pilot proyek tersebut.
Menurut Pimpinan KPK, Busyro Muqodas, kesepakatan ini dicapai setelah mereka melakukan obeservasi dan penelitian di Jogjakarta terkait kultur masyakat dan nilai-nilai kebudayaan di Kota Gudeg ini. Menurutnya, Jogja merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi dan mampu menjadi pilot proyek tersebut.
“Keluarga adalah komunitas terkecil, sehingga pendidikan ini dimulai dari keluarga. Mereka diajarkan mengenal nilai-nilai kejujuran dari keluarga. Kenapa memilih Jogja, karena secara sosiologis Jogja bisa menjadi pilot project, kultur dan budayanya sudah ada, nilai-nilai local tinggal diterapkan,” kata Busyro di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur, Selasa (20/5).
Menyambut inisiatif dari KPK, Gubernur Jogjakarta, Sri Sultan HB X menegaskan pihaknya menyambut baik kerjasama ini. Sebab, tindakan pencegahan yang dilakukan KPK melalui pendidikan dalam keluarga adalah langkah yang tepat.Sultan menuturkan, keluarga sudah seharusnya menjadi pusat belajar dan pembentukan kareakter serta tempat menanamkan sikap jujur pada anak-anak.
“Mencetak orang yang jujur dan anti korupsi itu ya harus dari cetakannya, cetakannya itu keluarga,” tegas Sultan