Home » Berita, Jogja » Ke Bali, 83 Kades di Sleman Pakai Dana APBD

Kunjungan Kerja Kepala Desa

Ke Bali, 83 Kades di Sleman Pakai Dana APBD



Istimewa

Sebanyak 83 Kepala Desa (Kades) bersama Bupati Kabupaten Sleman melakukan kunjungan kerja ke Bali, Selasa (25/11) hingga Kamis (27/11). Awalnya ada 86 Kades yang diberangkatkan namun tiga di antaranya mengundurkan diri. Menurut Helmy Afrianto, Kasub Humas Pemda Sleman, kunjungan kerja dilakukan sebagai persiapan untuk pelaksanaan UU Desa.

“Tepatnya untuk pelaksanaan UU No 6 2014 tentang Desa dan PP 60 Tahun 2014, khususnya pengelolaan keuangan Desa. Kunjungan kerjanya di Kabupaten Gianyar di Desa Batuan Kecamatan Sukowati,” terangnya.

Ditanya alasan mengapa Bali yang dipilih sebagai tempat kunjungan kerja, Helmy menjelaskan bahwa Desa Batuan, Kabupaten Gianyar, merupakan percontohan daerah pengelolaan dana desa. “Soal alasan mengapa Desa itu yang diilih karena merupakan daerah percontohan untuk pengelolaan desa,” jelasnya, Selasa (25/11) ditemui di Humas Pemda.

Adapun kunjungan Kepala Desa tersebut memakai dana perubahan APBD. Mengenai jumlahnya, pihak Humas mengaku tidak tahu menahu. Begitu juga dengan pegawai di bagian Pemerintahan Desa Pemda Sleman. Kabag Umum Pemda Sleman, Sukarno, ketika dihubungi wartawan mengaku lupa jumlah dana perubahan APBD yang dipakai untuk kunjungan kerja. “Saya nggak hapal berapa jumlah dana yang digunakan. Coba tanya ke yang namanya Wawan atau Rahmat di kantor, mereka yang tahu,” jawabnya singkat.

Ketika wartawan mengklarifikasi ke kantor Pemerintah Desa di Pemda Sleman, dua nama yang disebut Sukarno ternyata juga ikut kunjungan kerja ke Bali. Hingga berita ini diturunkan belum ada kejelasan berapa jumlah dana yang digunakan untuk kunjungan kerja ke Bali tersebut.

Hal ini membuat kecurigaan Forum Pemantau Independen (Forpi) Sleman. Hempri Suyatna,dari Forpi, menyayangkan kegiatan ini di akhir tahun dan adanya kesan ditutup-tutupinya dana. Dirinya juga curiga dengan diberangkatkannya seluruh Kades di Sleman secara serentak. “Ada apa ini, kenapa berangkat serentak dan memakai dana APBD? Terkesan aneh dan hura-hura,” katanya.

Facebook Twitter Share on Google+