Home » Berita, Jogja » Penyebab Letusan Merapi Pagi Tadi

Merapi

Penyebab Letusan Merapi Pagi Tadi



Tahap Erupsi Freatik (Dokumen KSKM)

Gunung Merapi kembali menyemburkan abu vulkanik, Kamis (12/12) pagi sekitar pukul 08.10 WIB. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menduga bahwa semburan ini bertipe freatik.

“Jam 08.10 WIB terjadi hembusan terpantau dari Pos Jrakah #Merapi saat ini asap tebal berwarna coklat visual sektor lain tertutup kabut,” demikian yang ditulis dalam akun resmi (BPPTKG), @BPPTKG.

Letusan Freatik sendiri adalah erupsi yang terjadi dari dalam lapisan litosfer karena meningkatnya uap air. Tipe letusan ini mulai terjadi setelah letusan pada 2010. Menurut Kelompok Studi Kawasan Merapi (KSKM), letusan tersebut meninggalkan kawah besar yang robek di sisi tenggaranya.

Curah hujan yang tinggi memengaruhi penyerapan di sisi tenggara. Air yang terserap kemudian terpanaskan oleh magma, baik magma segar maupun tua, tanpa harus bersentuhan secara langsung. Pemanasan hebat (pada rentang suhu antara 500 hingga 1.170 derajat Celcius) menyebabkan penguapan brutal yang membentuk uap bertekanan tinggi.

Hingga berita ini diturunkan, puncak Merapi, sebagaimana yang dituliskan BPPTKG dalam akun Twitternya masih berkabut disertai gerimis dengan suhu 18 derajat celcius.

Facebook Twitter Share on Google+