Jogja Darurat Logo
Bappeda Siap Tampung Saran Masyarakat Soal Logo Jogja
Logo baru Jogja menuai banyak kritikan dari sejumlah masyarakat karena dinilai tidak mencerminkan Jogjakarta dan masyarakatnya. Menanggapi kritik tersebut, Bappeda Jogjakarta siap memfasilitasi sejumlah elemen masyarakat untuk berdiskusi terkait dengan logo baru tersebut.
Menurut kepala Bappeda Jogja, Tavip Agus Rayanto, diskusi tersebut ditujukan untuk menampung saran dan mencari solusi. Dari diskusi tersebut dihasilkan keputusan bahwa Bappeda akan menampung aspirasi dan membentuk tim yang akan menyeleksi sejumlah logo yang diusulkan dari masyarakat.
“Tadi sudah mengerucut akan dibentuk tim, beberapa seniman, budayawan dan perwakilan komunitas diikuti sertakan,” kata Tavip seusai diskusi di kantor BPD, Minggu (2/11).
Beberapa nama yang diusulkan masuk dalam tim tersebut diantara Heri Zudianto, Butet Kertarajasa, Marzuki Kill The DJ, Ong Hari Wahyu, Sumbo Tinarbuko, perwakilan dari kreavi, perwakilan dari komunitas jogja darurat logo, dan beberapa orang lainnya. “Sudah banyak masukan nama tadi, kalau usulnya pak Hermawan tim 10, tapi nanti dibicarakan lagi siapa saja yang masuk,” ujarnya.
Adapun tugas dari tim tersebut nantinya menyeleksi sejumlah logo yang masuk dari berbagai komunitas atau independen ke Bappeda. Sejauh ini sudah ada 110 logo yang terdiri dari 90 usulan desain dari kreavi dan 30 dari komunitas Jogja darurat logo.
“Tidak menutup kemungkinan tim nanti mengusulkan juga. Nanti bisa dipilih tiga logo untuk serahkan ke pak Gubernur untuk pilih,” jelasnya.
Berita Terkait
- Soal Logo Jogja, Butet Kertaradjasa Sindir Bappeda dan Hermawan
- Warga Jogja Tuntut BAPPEDA Jogjakarta Transparan dalam Alokasi Biaya Rebranding Logo
- Soal Logo Jogja, Marzuki Kill The DJ: Produk Bosok!
- Dinas Perizinan Siap Cabut Izin Hotel Bandel di Jogja
- Gara-Gara Logo, Jogja dan Yogya Kembali Diperdebatkan