Home » Berita, Jogja » Sosok Romo Mangun dalam Ingatan Wakil Walikota Jogja

Pameran Romo Mangun

Sosok Romo Mangun dalam Ingatan Wakil Walikota Jogja



Imam Priyono, Wakil Walikota Jogja, tengah menatap lukisan Romo Mangun di Pameran lukisan Romo Mangun, Selasa (6/5) lalu. (Foto: Cahyo PE)

 

Sosok Yusuf Bilyarta (YB) Mangunwijaya bagi Wakil Walikota Jogja, Imam Priyono tidaklah asing lagi. Bagi Imam Priyono, YB. Mangunwijaya adalah salah satu sosok yang penting bagi perjalanan hidup Imam Priyono. Pasalnya, berkat bantuan Romo Mangun. Imam Priyono yang tadinya merupakan sosok anak penjaja ramalan di daerah Kemetiran Kidul yang ketika itu merupakan anak tidak mampu akhirnya bisa mendapatkan biaya untuk kuliah.

“Tahun 1983 saya lulus SMA. Waktu itu saya tidak mampu meneruskan kuliah ataupun mencari pekerja. Di tahun 1986 saya bertemu dengan Romo Mangun dan menerima pager piring darinya. Berkat pager piring tersebut akhirnya saya bisa kuliah dan akhirnya saat ini saya bisa menjadi Wakil Walikota Jogja. Saya dibesarkan dari nasihat-nasihat Romo Mangun dan dibesarkan pula dengan sebagian biaya dari Romo Mangun,” ujar Imam Priyono saat memberikan sambutan dalam Pameran Pager Piring dii Bentara Budaya Jogjakarta, Selasa (6/5) malam.

Berbagai nasihat dari Romo Mangun pun hingga kini masih dipegang teguh dan dijalankan oleh Imam Priyono. Salah satunya adalah nasihat untuk mau melayani dan membantu siapapun tanpa memandang latar belakang dari orang yang dibantu.

“Saat saya dibantu oleh Romo Mangun, saya adalah seorang muslim. Sedangkan Romo Mangun adalah seorang pemimpin agama Katholik. Namun Romo Mangun tidak memandang apa latar belakang agama saya. Bagi Romo Mangun, menolong ya menolong saja tidak usah memikirkan agamanya apa, sukunya apa dan darimana asalnya. Itu yang hingga kini saya kenang dan selalu saya jalankan,” terang Imam Priyono kepada Beritajogja.co.id.

Kebiasaan Romo Mangun yang selalu turun langsung ke lapangan untuk membantu rakyat miskin dan tertindas juga menjadi salah satu hal yang coba diterapkan oleh Imam Priyono saat menjabat menjadi Wakil Walikota Jogja.

“Romo Mangun sempat menasihati saya supaya jangan berjalan di jalan yang empuk saja. Berjalanlah di atas kerikil. Makna nasihat itu adalah berjalanlah bersama kerikil. Kerikil yang dimaksud adalah analogi dari rakyat kecil. Berjalan bersama rakyat kecil akan membuat kita tahu benar bagaimana penderitaan mereka dan bantuan apa yang mereka butuhkan. Nasihat tersebut saya jalankan dengan sesering mungkin mendatangi rakyat miskin dan membantu mereka,” pungkas Imam Priyono.

Facebook Twitter Share on Google+