Home » Jogjapedia » 14 Desember 1503: Kelahiran Pesaing Jayabaya

14 Desember 1503: Kelahiran Pesaing Jayabaya



Pada 14 Desember 1503, di Saint Ramy, Prancis, seorang peramal besar dilahirkan ke dunia. Ia diberi nama Michael De Nostredame oleh James, ayahnya yang juga keturunan Yahudi. Tidak ada catatan sejarah yang menuliskan soal masa kecil anak yang dikenal dengan nama Nostradamus ini. Dilansir Nostradamus.org, catatan tentang kisah hidupnya cuma bisa dilacak sejak ia berumur 15 tahun.

Pada usia 15 tahun, Nostradamus sudah berhasil mnemebus bangku universitas. Waktu itu ia masuk Universitas Asignon, mengambil jurusan bahasa daerah. Tidak sampai satu tahun, ia dikeluarkan Universitas tanpa alasan yang jelas. Tahun 1529, ia kembali masuk Universitas di Monteplier untuk belajar kedokteran.

Ia kembali dikeluarkan karena ketahuan pernah menjadi apoteker di sebuah apotek. Setelah dikeluarkan ia kembali menjadi apoteker sembari meneliti ruang angkasa. Nostradamus sangat tertarik pada ilmu astronomi. Ketertarikan itu diturunkan dari kakeknya sedari kecil. Nostradamus juga sangay mengagumi teori Copernicus tentang bentuk bumi yang bulat dan mengelilingi matahari.

Tahun 1531 Nostradamus berkeliling Eropa. Awalnya ia diundang oleh Jules Cesar Scaglier, seorang tokoh gerakan Rennaisence di Italia. Dari sana kemudian ia mulai berkeliling dunia dan membikin kalender penanggalan yang diberi nama Nostradamus. Kalender tersebut adalah pemantik dari sebuah buku yang berisi kumpulan puisi tentang kemusnahan alam semesta, hasil penelitiannya setelah berkeliling Eropa bersama ilmu perbintangan.

The Centuries, adalah judul buku kumpulan puisi tersebut. Nostradamus menulis empat baris ayat (kuatrain) dalam 100 kelompok yang disebut Centiries. Buku itu banyak berisi tentang ramalan tentang kehanvuran alam semesta. Pengikutnya mengatakan bahwa Michel Nostradamus telah memperkirakan Kebakaran Besar di London (1666), Revolusi Perancis, kelahiran dan munculnya kekuatan Adolf Hitler, pembunuhan John F. Kennedy, dan kehancuran ruang angkasa.

Berikut ini adalah puisinya yang menjadi ramalan akan kehancuran tersebut.

Selama tujuh hari tujuh malam
Manusia akan melihat pemandangan yang mengagumkan.
Air pasang akan naik di luar kendali mereka
Menghantam pantai dan kemudian pergi

Seekor naga api akan melintasi langit
enam kali sebelum bumi ini akan mati.
Umat manusia akan gemetar dan menjadi takut
akan keenam pembawa berita dalam ramalan ini.

Bintang besar akan terbakar selama tujuh hari,
Awan akan menyebabkan kemunculan dua matahari:
Para ‘mastiff’ besar akan melolong sepanjang malam
Ketika Paus Besar akan mengubah negara.

Facebook Twitter Share on Google+