Harajuku Itu….

Dalam realitas kontemporer, Harajuku dimaknai sebagai mode yang kerap dipakai oleh remaja Jepang. Umumnya Harajuku menampilkan busana atau tatanan rambut yang mirip dengan tokoh dalam komik. Sebelum dimaknai seperti ini, khususnya oleh media barat, Harajuku merupakan media perlawanan anak-anak muda Jepang terhadap kekakuan budaya kuno.

Harajuku mulai terkenal sejak tahun 80-an. Harajuku merupakan sebuah distrik di kota Tokyo. Distrik ini memiliki jalan utama bernama Omotesando. Sepanjang jalan, Omotesando dipenuhi oleh butik, mall, dan café yang menjadi favorit dari turis atau masyarakat Jepang untuk berbelanja dan bersantai. Ketika hari minggu, jalan ini ditutup untuk lalu lintas. Tidak boleh ada kendaraan bermotor yang lewat.

Hari minggu di Omotesando nerupakan hari yang padat. Banyak wisatawan dan masyarakat yang berjalan kaki. Khusus untuk remaja Jepang, mereka berkumpul di taman Yagoi untuk memamerkan busana kreasi mereka sendiri pada teman dan wisatawan yang melintas. Ini membikin wisatawan barat tertarik melihat remaja Jepang dan membikin mereka menjulukinya sebagai “Harajuku” .

Gaya berpakaian yang paling terkenal dari mode Harajuku adalah Kawaii. Gaya ini dipengaruhi oleh fashion gothic dengan menggabungkan warna-warni neon dan metalik. Kawaii merupakan media perlawanan anak muda Jepang yang menolak berpakaian tradisional ketika hari minggu tiba. Meski Kawaii meredup di akhir 90-an, gaya ini sangat mempengaruhi perilaku masyarakat. Mereka mengucapkan kata Kawaii untuk mengungkapkan sesuatu yang keren atau lucu yang dilihatnya.