Home » Jogja » Pangdam Peringatkan Preman untuk Tidak Macam-macam dengan Tentara dan Polisi

Pangdam Peringatkan Preman untuk Tidak Macam-macam dengan Tentara dan Polisi



istimewa/ doc. Antara

Panglima Kodam IV/ Diponegoro Mayjen TNI Hardiono Saroso memberi peringatan kepada semua preman agar jangan pernah lagi melukai petugas, baik tentara maupun polisi yang sedang melaksanakan tugas di wilayah Kodam IV/ Diponegoro yang meliputi Provinsi Jateng dan Daerah Istimewa Jogjakarta.

Perlu diingat, kata Hardiono, soliditas TNI dan Polri sangat kokoh di wilayah hukum Kodam IV/Diponegoro. “Hari ini ada kegiatan jalan sehat antara TNI dan Polri di Yogyakarta,” katanya seusai upacara penutupan Dikmaba TNI AD Tahap I TA 2012 di Kodam IV/ Diponegoro di Lapangan Rindam, Magelang, Sabtu (23/3/2013) pagi.

Panglima Kodam IV/ Diponegoro Mayjen TNI Hardiono Saroso juga membantah anggapan kalau prajurit TNI terlibat penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3/2013) dini hari, yang menewaskan empat tahanan yang diduga terlibat dalam pembunuhan Sertu Santoso anggota Intel Kodam IV/Diponegoro, bukan anggota kopassus seperti yang diberitakan sebelumnya.

Pangdam menyebut jika penyerangan Lapas Cebongan dilakukan oleh orang tidak dikenal dan sejauh ini masih dalam proses penyelidikan.

“Setelah kejadian, saya apelkan seluruh komandan satuan, baik komandan satuan yang ada di organik TNI maupun yang nonorganik dan mereka bertanggung jawab. Saya bertanggung jawab penuh terhadap semua yang ada di Kodam IV/Diponegoro,” kata Hardiono.

Menyinggung adanya dugaan senjata TNI yang digunakan saat penyerangan lapas, dia lagi-lagi membantah. Hardiono mengatakan banyak sekali senjata yang beredar di masyarakat, baik laras pendek maupun laras panjang.

 

Facebook Twitter Share on Google+