KNPI DIJ Ajak Masyarakat Benahi Politik

Dalam rangka mengawal Pemilu 2014, KNPI DIJ menggelar Seminar “Pemilu, Representasi Politik dan Demokrasi”, Sabtu (4/5) di Aula DPRD DIJ. Seminar ini menghadirkan pembicara, Ketua KPU DIJ, Any Rohayati, Komite Pemilihan (TIPE) Jakarta, Jeirry Sumampow, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Nasrullah.

Ketua KNPI DIJ, GKR Pembayun, mengatakan seminar ini sebagai bekal untuk mengawal munculnya caleg-caleg muda menjelang Pemilu 2014. Menurutnya, dari kebanyakan caleg-caleg pemula tersebut belum mempunyai wawasan politik.

“Kami ingin memberi wawasan sekaligus mensupport kepada pemula agar menjadi politikus yang berkualitas, jangan sekedar mendaftar tapi tidak tahu apa-apa,” katanya usai seminar.

Hal serupa juga ditegaskan oleh Komite Pemilihan dari Jakarta, Jeirry Sumampow. Ia menilai partai politik kurang memberi wawasan yang lebih kepada calon-calon legislatifnya.

“Partai hanya fokus, dengan bagaimana partai itu bisa mendapatkan suara. Akhirnya mereka merangkul orang-orang populer dan orang yang punya uang saja,” ujarnya.

Selain itu, Jeirry menambahkan, kelemahan proses pencalegan ini harus ditanggulangi dengan cara memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk secara teliti memilih dan menentukan siapa calon yang akan menjadi wakilnya nanti.

“Bagaimana bisa orang seperti Susno Duaji mendaftarkan jadi caleg? Fenomena-fenomena seperti ini yang harus digaris bawahi masyarakat sebagai pertimbangan memilih. Masyarakat juga harus cerdas, sebab yang bisa menyelamatkan politik kita ini masyarakat sendiri,” pungkasnya.

Wakil Sekretaris Bidang Politik dan Ideologi DPD KNPI DIJ, Agustinus Y Budiarta selaku tim penyelenggara seminar ini menambahkan, selain mendorong kader-kader muda untuk bertarung di pemilu 2014, seminar ini juga dilakukan sebagai ajang konsolidasi pemuda di DIJ.

“Kami akan membangun kerjasama dengan berbagai elemen pemuda baik dari Ormas, OKP, parpol, akademisi untuk ambil bagian dalam mengawal segala proses tahapan pemilu termasuk mengawasi regulasi,” jelas Agustinus.