Jogja Asat
Mural “Jogja Asat” Dirusak Orang Tak Dikenal
Gambar mural karya Warga Berdaya di Jembatan Kewek sebelum dan sesudah dirusak atau disensor oleh orang tak dikenal. (Foto: Dokumen Facebook Yayaka)
Sebuah mural bertuliskan “Rungokno Ojo Tutup Kuping Har” yang dibuat oleh Warga Berdaya di Jembatan Kewek dirusak oleh orang tak dikenal, Jumat (3/10) sore. Mural tersebut merupakan salah satu gambar yang dibuat oleh Warga Berdaya sebagai wujud protes terhadap kondisi lingkungan di Jogja pada Kamis (2/10) yang lalu. Warga Berdaya memprotes sejumlah kebijakan pemerintah yang membiarkan banyaknya hotel dan mall berdiri di Jogja dan menyebabkan sumur-sumur warga menjadi kering karena airnya lebih banyak diambil oleh hotel-hotel tersebut.
Menurut Digie Sigit salah seorang koordinator Warga Berdaya, pengrusakan terhadap salah satu gambar dalam rangkaian mural Jogja Asat tersebut merupakan sebuah tindak kekanak-kanakan dan menghina kecerdasan publik. Pengrusakan tersebut dianggapnya tidak mencerminkan sikap berbudaya yang seharusnya dimiliki oleh Jogja, sebagai kota pendidikan dan kota kebudayaan.
“Cara-cara seperti ini justru mempermalukan otoritas dihadapan publik. Musuh kebudayaan adalah mental korup seperti yang telah tertampil pada praktek penutupan/ sensor terhadap karya yang muncul dari publik untuk kepentingan bersama,” tegas Sigit ketika dihubungi oleh Beritajogja.co.id, Jumat (3/10) malam.
Meskipun mendapatkan pengrusakan atau penyensoran karya dari orang tak dikenal, Sigit berkeyakinan bahwa hal tersebut tidak membuat Warga Berdaya surut atau takut untuk melakukan gerakan-gerakan protes terhadap kebijakan pemerointah Jogja yang tidak berpihak kepada publik.
“Justru semangat solidaritas ini akan bertambah besar,” ungkap Sigit.