Home » Jogja » Empat Sebab Ditutupnya Cafe Montana

Empat Sebab Ditutupnya Cafe Montana



Penutupan Cafe Montana oleh warga Dusun Tempel, Mundusaren, Caturtunggal, Sleman/ @noviafriadi

 

Kabar ditutupnya tempat hiburan Cafe Montana di Seturan, Sleman oleh sejumlah warga Kamis, (6/6/2013) siang, menyiratkan sejumlah kelegaan tersendiri. Selain dianggap sering memicu tindak kekerasan dalam tiap pementasannya, Cafe Montana ternyata juga tidak memiliki perijinan yang memadai.

Berikut beberapa penyebab ditutupnya tempat hiburan yang sering memutar dangdut koplo tersebut.

 

1. Suara Bising yang Ditimbulkan

Semenjak berdirinya Cafe Montana di lingkungan Dusun Tempel, Mundusaren, Caturtunggal, Sleman, banyak warga yang mengeluhkan suara bising yang ditimbulkan. Tempat hiburan yang acap memutar musik dangdut koplo itu bahkan masih terdengar hingga fajar menjelang. Meskipun sudah ada batasan jam operasional hingga pukul 03.00 WIB, sepertinya para warga enggan memberikan toleransi bagi kegaduhan yang diciptakan.

2. Maraknya Tindak Kekerasan

Selain menimbulkan kebisingan, warga sekitar ternyata juga acap kali terusik oleh tindak kekerasan yang ditimbulkan oleh sejumlah pengunjung cafe tersebut. Heru Yunianto, warga setempat menjelaskan, di cafe itu kerap kali menjadi ajang perkelahian antar pengunjung.

3. Melanggar Perda No.12 Tentang Izin Ganguan

Kepala seksi (Kasi) Penegakan Perundangan, Satpol PP Sleman Rusdi Rais menyebutkan keberadaan Montana Cafe sudah tidak mengantongi izin sejak 2011 silam. Namun perkembangannya, kafe tersebut tetap tetap nekad beroperasi. Rusdi mengatakan pihaknya telah memberikan peringatan kepada pemilik kafe namun tidak direspon. Dengan demikian keberadaan Cafe Montana telah melanggar Perda No. 12/2011 tentang Izin Gangguan.

 

4. Sewa Tanah Habis

Permasalahan lain yang mendera tempat hiburan ini yaitu menyangkut ijin kontrak tanah kas desa yang digunakan sebagai lokasi Montana Cafe. Diketahui, izin kontrak dinyatakan habis sejak 31 Mei 2013. Tidak ada kesepakatan lebih lanjut dari pihak desa dan pengelola tempat hiburan.

Spanduk warga tolak keberadaan Cafe Montana/ @jayadanan

 

Facebook Twitter Share on Google+