Home » Berita, Jogja » Gema Pembebasan Jogja Tuntut Aksi Teror di Palangka Raya

Gema Pembebasan Jogja Tuntut Aksi Teror di Palangka Raya



Demo Gema Pembebesan di bundaran UGM Jumat (1/11) siang. (Foto: Aditya A.C)

Sebuah aksi solidaritas digelar Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan Jogja menyusul teror serta penyegelan sekretariat Gema Pembebasan di Universitas Palangka Raya, Jumat (1/11) siang. Massa berorasi dan membentangkan spaduk di sekitaran bunderan UGM, mereka mengecam oknum-oknum yang mereka anggap telah bertindak seperti preman.

Ketua Gema Pembebasan Jogja Widjie Nurcahyo mengatakan, oknum yang menamakan diri sebagai Gerakan Pemuda Indonesia yang telah melakukan penyegelan terhadap sekretariat Gema Pembebasan di Palangka Raya itu, telah salah kaprah dalam memandang perjuangan Gema Pembebasan.

“Kita dinggap sebagai embrio terorisme, mereka meminta rektor Unpar untuk membubarkan organisasi ini karena dianggap telah mengancam kedaulatan negara.”

Awalnya, Gema Pembebasan wilayah Palangka Raya melakukan aksi menggugat Sumpah Pemuda pada 26 Oktober 2013 silam. Dalam aksi tersebut mereka menyampaikan pandangannya mengenai bahaya pluralisme dan juga ikatan nasionalisme yang dipandang sebagai sebuah ikatan yang rapuh, sehingga pada akhirnya tidak mampu menyelesaikan berbagai masalah bangsa.

Pernyataan sikap mereka ternyata menimbulkan reaksi beberapa oknum seperti BEM Unpar, Senat Kedokteran, BEM FKIP dan BEM FE. Puncaknya, terjadilah penyegelan tersebut pada tanggal 31 Oktober kemarin.

“Sekali lagi kami mengecam tindakan brutal GPI dan beberapa oknum lainnya, karena tidak menunjukan itikad baik dalam berdiskusi dan mencari titik temu melalui adu intelektualitas yang sehat” pungkas Widjie.

Facebook Twitter Share on Google+